MANGIR - PRAMOEDYA ANANTA TOER
Identitas Buku:
Judul buku :
Mangir
Penulis :
Pramoedya Ananta Toer
Cetakan ke-8 : 2015
Penerbit :
PT Gramedia
Ketebalan :
141 halaman
ISBN :
978 – 979 – 91 – 0926 – 2
Resensi
Mangir
merupakan sebuah buku drama yang telah ditulis oleh sang maestro dalam dunia
kesusastraan dan telah melalui proses perenungan cukup panjang. Dalam
pembuatannya, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat menuangkan kisah
Mangir menjadi sebuah buku. Pada masa itu, Alm. Pramoedya Ananta Toer khawatir dalam
menuliskan kisah tentang Mangir karena sastra selalu mengabdi pada politik
sehingga seorang seniman harus berpikir 10x sebelum membuat karya.
Berbicara
mengenai Mangir adalah berbicara tentang perang dari dua wilyah, yakni wilayah
Mangir dan kerajaan Mataram. Hal ini disebabkan oleh runtuhnya kerajaan
Majapahit dan membuat wilayah Jawa menjadi porak-poranda, sehingga
kerajaan-kerajaan maupun daerah-daerah saling berebut wilayah kekuasaan dengan
cara yang tidak sehat sekalipun.
Pada
buku drama Mangir, menceritakan tentang seorang Ki Ageng Mangir muda (Wanabaya)
yang mencintai perempuan cantik bernama Adisaroh. Wanabaya sangat tergila-gila
kepada perempuan ini karena dia adalah perempuan dari desa seberang dan paling
cantik di antara saudara perempuannya yang lain.
Wanabaya
berusaha keras untuk mendapatkan restu dari Baru Klinting dan warga sekitar
yang menjadi saksi atas kisah cinta mereka. Namun, Baru Klinting sangat sulit
untuk menyetujui pernikahan mereka karena dirinya memiliki kecurigaan pada
Adisaroh. Baru Klinting menduga bahwa Adisaroh adalah mata-mata yang dikirim
oleh Kerajaan Mataram untuk menyerang Wanabaya dan terutama Mangir.
Sudah
sejak lama Mataram mengincar daerah Mangir, karena sangat sulit untuk
ditaklukan, terutama Baru Klinting yang terkenal sangat kuat dan cerdas.
Setelah melalui berbagai macam cara dan usaha, akhirnya Wanabaya mendapatkan
restu dari Baru Klinting dan dapat menikahi Adisaroh.
Dalam
pernikahan tersebut, Wanabaya dan Adisaroh menjadi pasangan yang romantis dan
harmonis hingga Adisaroh mengandung anak Wanabaya. Namun kebahagiaan itu
seketika pudar setelah Adisaroh teringat akan janji balas dendam Mataram yang
tinggal hitungan hari. Adisaroh bimbang akan pilihan antara Mataram atau
Wanabaya, karena dia sendiri telah jatuh hati kepada Wanabaya, terlebih setelah
mengandung anak darinya.
Dengan
berat hati, Adisaroh harus menceritakan semua kebenaran yang telah dipendamnya
selama pernikahan. Wanabaya yang mendengar semua pengakuan Adisaroh merasa
kebingungan, karena ternyata semua adalah kepalsuan belaka. Mulai dari nama
yang sebenarnya adalah Putri Pambayun, hingga saksi dan tempat tinggalnya pun
berhasil dipalsukan sebagai siasat untuk mengelabui Wanabaya.
Akhir
dari segala kisah hidup adalah kematian, dan awal dari kematian adalah sebuah
peperangan. Dari api yang disulut oleh Mataram melalui Putri Pambayun, akhirnya
Wanabaya dan Baru Klinting memutuskan untuk mendatangi Mataram dan menyusun
strategi perang. Putri Pambayun yang terlanjur cinta mati kepada suami sahnya
itu kemudian rela untuk berkorban dalam hidup dan matinya. Secerdas apapun
strategi perang yang disusun oleh Wanabaya dan Baru Klinting, dapat ditaklukan
oleh kelicikan Mataram dalam menyiasati keduanya. Wanabaya dan Baru Klinting
mati dalam peperangan setelah ditipu oleh raja Mataram dan pasukannya.
Kisah
drama Mangir merupakan sebagian kecil dari kisah pertarungan kerajaan-kerajaan
di Indonesia. Tidak sedikit pula di antaranya yang menyiasati perang dengan
kecurangan dan menghalalkan segala cara untuk memperoleh kemenangan. Hal ini
semata untuk memperkuat kekuasaan dan memperluas wilayah untuk kemakmuran keluarga
mereka.
Dalam
membaca drama Mangir, sangat penting untuk membaca kata pengantar, pertanggungjawaban,
dan penjelasan mengenai para tokohnya. Karena buku ini merupakan kisah sejarah
masa lampau, dan bukan merupakan cerita fiksi semata, sehingga perlu diketahui
data-data yang akurat sehingga tidak menimbulkan tumpang tindih antara
pemahaman pembaca dan gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Komentar
Posting Komentar