SENO GUMIRA AJIDARMA "JAZZ, PARFUM, DAN INSIDEN"



Dalam proses membaca sebuah buku, terutama karya sastra memerlukan ketelitian, niat dan ingatan yang kuat. Karena dengan begitu kita akan tidak hanya menjadi penikmat, melainkan pembaca yang kritis. Resensi adalah salah satu media yang bisa digunakan oleh pembaca untuk memberikan informasi mengenai buku yang telah dibaca kepada calon pembaca yang lain. Selain itu, resensi juga dapat menjadi sebuah referensi bagi pembaca untuk dapat menciptakan karya sastra yang serupa dengan buku bacaannya atau bahkan lebih baik lagi. Dengan begitu, status kita tidak hanya sebagai pembaca yang memiliki pengalaman terhadap buku-buku, tetapi kita juga bisa berstatus sebagai penulis lewat langkah kecil ini.
Salah satu resensi saya kali ini adalah mengenai buku yang berjudul "Jazz, Parfum, dan Insiden dengan niat yang teguh, saya cukup memerlukan waktu dua minggu untuk menghabiskan halaman terakhir di buku ini. Target-target yang saya buat sendiri ternyata cukup ampuh dalam menuntaskannya. Berikut adalah hasil yang saya dapatkan mengenai buku "Jazz, Parfum, dan Insiden."

IDENTITAS BUKU
Judul Buku: Jazz, Parfum, dan Insiden
Penulis: Seno Gumira Ajidarma
Penerbit: PT Bentang Pustaka
Cetakan Pertama: Februari 2017
ISBN: 978-602-291-307-8
Ketebalan: 187 halaman

SINOPSIS
            Cahaya senja yang keemasan jatuh di atas kertas. Aku sedang menulis surat. Kupandang dinding-dinding ruangan, semuanya berwarna emas. Kuputar kursiku ke belakang, dan kutatap senja keemasan yang cahayanya telah menyepuh dinding-dinding kaca gedung-gedung kaca bertingkat itu menjadi emas.
            Aku berada di sebuah ruangan lantai 20, dinding di belakang kursiku adalah dinding kaca maka setiap kali senja keemasan itu tiba, dan aku sedang berada di sana, aku mengetahuinya. Setiap hari ada senja, tapi tidak setiap senja adalah senja keemasan, dan setiap senja keemasan itu tidaklah selalu sama.
Semburat cahaya senja yang keemasan membuat langit keemasan, kupandang mega-mega yang bergumpal dan begitu cepat berubah, segalanya serba-keemasan. Orang-orang keluar ke jalanan. Bulir-bulir cahaya berpendar bersama peredaran bumi, membuatnya bagaikan tirai cahaya yang menyilaukan. Cahaya senja menembus gedung, membuat tanganku terasa hangat.

KELEBIHAN
-          Penulis mampu menyisipkan sindiran-sindiran secara halus kepada aparat, dan kehidupan yang dirasa keliru.
-          Buku yang baik, karena selain sebagai sarana hiburan, juga merupakan sarana informasi bagi dunia luar, terutama mengenai jazz dan kekerasan pada masa itu.
-          Imajinasi yang sangat tinggi terdapat pada bab parfum yang mana penulis berusaha untuk menggambarkan karakter seseorang melalui parfum yang digunakannya setiap hari.
KELEMAHAN
·         Tidak adanya pengenalan tokoh dan karakter yang kuat
·         Alur maju dan konflik yang cenderung stabil membuat emosi pembaca kurang terbangun
*KUTIPAN AMANAT BEBERAPA CERPEN “LUPA ENDONESA”
§  Kupikir keindahan seseorang memang terletak pada intelegensinya. Biarpun cakep, kalau bego, apa yang membuat kita terpukau?
§  Ketika Anda menjiplak, Anda akan berada di tingkat terendah pengetahuan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sujiwo Tejo "Lupa Endonesa"

ENTROK - OKKY MADASARI

Bukan Pasar Malam – Pramoedya Ananta Toer